Kamis, 27 Agustus 2009

Apa Kita sudah Merdeka?

Apa Kita Sudah Merdeka?

Bulan Agustus. Bulan ini memiliki makna khusus bagi seluruh bangsa Indonesia karena pada bulan ini 64 tahun yang lalu para pendiri negeri ini mendeklarasikan kemerdekaan dari penjajahan setelah lebih dari 350 tahun berada pada cengkraman kolonialisme beberapa bangsa kolonial. Setiap tahun, di seluruh penjuru Indonesia tanpa terkecuali selalu diadakan pesta rakyat untuk merayakan hari kemerdekaan ini. Tentunya semua orang bergembira, walaupun diragukan jika semua orang yang bergembira itu mengerti tentang apa yang sedang mereka rayakan itu.

Perayaan hari kemerdekaan ini biasa dilakukan dengan berbagai acara, biasanya diwarnai dengan kekhasan setiap daerah. Namun, satu hal yang seragam di seluruh daerah adalah acara makan-makan. salah satu acara makan-makan ini diselenggarakan oleh pemerintah salah satu kabupaten di Indonesia, dengan membagikan nasi dalam kotak di kantor bupati. Acara ini disambut warga dengan antusias, karena ganyaknya warga yang tidak sabar untuk mendapatkan pembagian ini, terjadi rebuta, bahkan petugas yang kewalahan pun di kejar-kejar warga untuk mendapatkan sekotak nasi, yang ternyata sudah basi itu.

Peristiwa seperti itu terasa agak miris, karena itu terjadi justru ketika bangsa ini sedang merayakan kemerdekaannya yang sudah jauh melampaui usia setengah abad. jika kemerdekaan ini kita rayakan setiap tahunnya, mengapa masih ada rakyat yang berebut nasi basi seolah-olah mereka itu kekurangan pangan? Bukan itu saja, di banyak daerah di negeri kita tercinta ini, masih banyak warga yang berdiri berjam-jam untuk mendapatkan minyak tanah, atau berjalan berkilo-kilo untuk mendapatkan seember air bersih, atau bahkan anak-anak bangsa yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena terhimpit masalah biaya, atau anak-anak balita yang mati karena kurang gizi.

Dengan fenomena kemiskinan yang kita lihat setiap hari, apa kita sudah benar-benar merdeka? Apa Undang-undang telah benar-benar menjamin kita untuk merdeka dari kemiskinan dan kebodohan?
Jika pendidikan ada untuk mengatasi kemiskinan, mengapa masih banyak anak bangsa yang masih kesulitan mendapatkan pendidikan formal? bagaimana kita akan memerangi kemiskinan jika akses terhadap pendidikan sangatlah sulit untuk mereka yang tidak berpunya?

Apa makna kemerdekaan jika kita masih harus berkutat dengan kemiskinan?
Layakkah kita mengumandangkan : Merdeka??
Apa kita benar-benar sudah merdeka?

Senin, 20 Juli 2009

Pemilihan "Man of the Year"

Pemilihan "Man of the Year"
Pria sebagai Objek Seks?

Baru beberapa hari yang lalu produsen minuman tinggi protein khusus pria bersama sebuah stasiun tv swasta menyiarkan secara langsung acara pemilihan Man of the Year yang penilaiannya diantaranya didasarkan kepada penampilan, kebugaran, dan talenta dalam dunia entertainment.

Sebanyak belasan peserta tentu saja merupakan para pria gagah yang penampilannya prima, dan tentu saja menonjolkan bagian tubuh yang dijadikan dasar penilaian, yaitu tubuh bagian depan: perut dan dada, dengan tidak mengesampingkan kerupawanan wajah.

Acara tersebut telah diadakan untuk ke-6 kalinya, semenjak tahun 2003. Dari lima orang Men of the year sebelumnya, bebrapa memilih menjadi wirausahawan, dan selebihnya, sebagian besar, menjadi praktisi dunia entertainment.

Di Indonesia, ajang pemilihan seperti ini bukan hal baru. jauh sebelumnya, acara-acara serupa telah banyak dilakukan, tetapi dalam format yang berbeda, yitu pemilihan Puteri atau Ratu Kecantikan, ratu kampus atau acara yang digelar untuk kepentingan promosi pariwisata, misalnya mojang jajaka Jawa barat, atau Abang None Jakarta yang juga dilakukan di banyak provinsi di Indonesia.

Keikutsertaan perempuan dalam kontes-kontes kecantikan memang telah lama menjadi kontroversi, terlebih lagi kontes kecantikan yang mengharuskan para kontestannya untuk mengenakan busana yang sangat terbuka atau bahkan pakaian renang yang membuat pemakainya terlihat nyaris tidak berpakaian. banyak orang berpendapat bahwa ini merupakan salah satu bentuk eksploitasi terhadap perempuan, yang ujung-ujungnya menjadikan perempuan sebagai komoditi demi suksesnya pemasaran suatu produk. Atau, lebih jauh lagi, ada juga yang berpendapat, bahwa ajang semacam ini menjadikan perempuan sebagai objek seks.

Berbicara mengenai objek seks yang selama ini telah lama diderita perempuan, ada fakta menarik untuk diperbincangkan, yaitu terdapat kecendarungan yang mulai menjadikan laki-laki sebagai objek seks.
Salah satu bentuknya dalah pemilihan pria gagah yang baru-baru ini ditayangkan di salah satru stasiun tv.

Ketika perempuan dijadikan sebagai objek seks, tebtu saja yang menjadi penikmatnya adalah laki-laki. Namun, ketika laki-laki menjadi objek seks, siapakah yang akan mengambil tempat sebagai penikmatnya?

Pemilihan "Man of the Year"

Kamis, 16 Juli 2009

Perempuan dan Pelecehan Seksual

Membaca Kekerasan terhadap Perempuan, Panduan untuk jurnalis, ada fakta yang sangat memprihatinkan, bahwa ternyata selama ini perempuan telah menjadi objek pelecehan seksual maupun kekerasan, hampir dalam semua aspek kehidupannya.

Jumat, 10 Juli 2009

masih pria Idaman

Selanjutnya, ada beberapa wanita yang menginginkan tipe pria cerdas. Definisi cerdas di sini adalah: selain wawasannya luas mengenai banyak hal, ahli dalam bidang yang ia tekuni, sadar akan posisinya di masyarakat, dan, yang terpenting adalah: tahu betul bagaimana bersikap terhadap wanita, dan tahu bagaimana cara memperlakukan wanita. Terlebih lagi, menurut sebagian besar wanita, pria cerdas adalah pria yang tidak menilai segala sesuatu hanya dari permukaannya saja, termasuk ketika menilai wanita. para pria cerdas ini tentunya tidak akan memilai wanita hanya dari penampilan luarnya saja. Seperti kata pepatah, "Don't judge a book by its cover."

Jadi, pekerja keras, pemusik handal, dan cerdas, adalah tiga diantara banyak karakter yang diidamkan wanita dari pria.
Ada lagi?
Seperti apakah figur pria yang diidamkan wanita?

Michael Jackson, pemyanyi legendaris yang baru saja meninggalkan kita, merupakan salah satu contoh figur pria yang diidamkan banyak wanita di banyak belahan dunia. Apa yang dilihat wanita dari Jacko?

Jika kita mau menelisik karakter Jacko, terlepas dari segala kekurangan yang ia miliki.
Pertama, Jacko adalah seorang pekerja keras yang pantang menyerah dan gigih berusaha. Kerja kerasnya ini kemudian menjadikannya sebagai ikon musik pop yang tercatat dalam sejarah musik dunia, dan samai detik ini belum ada seorang pun yang mampu menyamai kedudukannya dalam posisi terhormat dunia musik.

Nah, mungkin, hal inilah yang membuat jutaan wanita di dunia tergila-gila padanya. Pekerja keras, pantang menyerah. Dua karakter ini diyakini banyak orang sebagai alat untuk meraih kekayaan.

Kedua, tentu saja, Jacko adalah maestro musik. Sudah bukan rahasia lagi kalau musik dan syair-syair indah tentang cinta bisa membuat hati wanita tersentuh.

Kedua karakter di atas, merupakan sebagian aspek yang diharapkan dimiliki pria: pekerja keras dan Pemusik handal.

Berkenaan dengan kedua karakter di atas, saya teringat tokoh Wirayudha dalam epik Dyah Pitaloka. Wirayudha adalah pangawal muda istana yang kemudian diserahi tugas untuk menjaga Pitaloka. Meskipun Wirayudha merupakan sosok yang sederhana yang sebenarnya asal-usulnya tidak begitu jelas, namun kemampuannya dalam memainkan suling ternyata mampu membuat Pitaloka, bunga kebanggaan Kasundaan, jatuh hati.

Jadi, telah terbukti bahwa pekerja keras dan pemusik handal merupakan beberapa karakter pria yang diidamkan oleh wanita.

Figur Pria idaman

Menanggapi suatu komentar dari seorang kolega melalui facebook, ada satu hal yang cukup mearik untuk diperbincangkan. Yaitu, figur pria idaman di mata wanita.

Kekalahan adalah hal yang harus kita hadapi.

jangan lanjutkan semua penderitaan ini! Sudah cukup kami makan nasi aking, antri bbm, putus sekolah dan jatuh bangun mengejar blt.